Saat kita kecil, mungkin kita sering mendeskripsikan komunikasi via telepon dengan menempelkan ibu jari di telinga, kelingking di dekat bibir, serta jari lainnya terlipat. Bahkan cara ini mungkin masih digunakan hingga kini. Untuk berkomunikasi dengan saudara-saudara kita yang tuna rungu, misalnya. Nah, Bryan Cera menggunakan pendekatan tersebut saat mendesain Glove One, sebuah konsep ponsel yang dibuatnya menggunakan printer 3D.
Layaknya sarung tangan biasa, Anda harus memasang Glove One di tangan untuk menggunakannya. Tombol-tombol berada di sisi telapak jemari Anda yang mengikuti kontur ruas jari. Karena Glove One tidak memiliki layar, maka tombol-tombol ini akan berbunyi ketika ditekan.
Sementara itu, untuk menyelipkan kartu SIM, Anda bisa menemukan slot-nya yang berada di bagian punggung tangan. Setelah menekan nomor yang dituju, tinggal tempelkan speaker yang beradda di ibu jari Anda ke telinga, lalu mulailah bercakap-cakap memanfaatkan mikrofon yang ada di jari kelingking. Tradisional sekali, bukan?
Glove One memang masih berupa konsep, jadi belum tentu akan diproduksi massal. Namun dari demonstrasi yang dapat dilihat di video di bawah ini, nampaknya konsep Glove One cukup menarik dan memikat. Dan di saat-saat tertentu, menelpon lebih kita butuhkan ketimbang fitur-fitur canggih lain yang tersemat di perangkat kita. Setuju?
Sumber | yangcanggih
0 komentar:
Posting Komentar