Aksara Jawa yang biasa dikenal dengan Hanacaraka akan segera jadi bagian font dalam program Windows terbaru dalam komputer buatan Microsoft.
"Unesco telah membantu kami mendaftarkan aksara Jawa masuk font komputer kepada Unicode," kata Ki Demang Sokowetan, pemerhati aksara dan bahasa Jawa, di Surabaya, Kamis 1 Desember 2011.
Di sela-sla Kongres Bahasa Jawa (KBJ) ke-5 di Surabaya, Demang Sokowetan menuturkan Unicode selaku lembaga resmi yang berwenang membuat standar kode pada sistem komputer di seluruh dunia telah mengakui aksara Jawa masuk dalam font komputer.
"Sekarang kami tinggal menunggu realisasinya," kata dia lagi. "Microsoft sudah berjanji akan memasukkan dalam Windows versi terbaru. Kalau sekarang Windows7, ya mungkin nanti Windows8 atau versi terbaru sudah ada."
Menurut Ki Demang, Unesco tertarik untuk membantu karena dunia menganggap aksara Jawa sudah perlu diselamatkan agar tidak punah. Karena itu registrasi secara font diharapkan akan dapat menjamin hal itu.
"Saya belum tahu kapan dimulainya karena hal itu tergantung pada Microsoft. Tapi informasinya sekitar dua tahun lagi. Kalau Microsoft sudah, tentu Apple akan mengikuti," katanya.
Sebagai pengembang peranti lunak, kata dia, Microsoft dan Apple juga sangat berkepentingan dengan aksara Jawa karena Indonesia merupakan pasar komputer yang dinamis.
"Bahkan pengembang seluler juga sudah setahun lalu menghubungi saya karena saya sudah menciptakan software bahasa dan aksara Jawa sebagai aplikasi Unicode yang sangat mudah dipelajari siapa saja," katanya.
Ia mengatakan siapa pun yang menggunakan software miliknya akan dapat menulis bahasa Jawa dengan tepat dan benar, asalkan bisa menggunakan program MS Word. Tinggal aplikasi pada font "Ajisaka".
"Saya belum dapat memenuhi keinginan pengembang seluler itu secepatnya karena saya masih menunggu aplikasi Microsoft dan juga peluncuran software itu," kata dia lagi.
Hingga kini, katanya, banyak teman peneliti asing siap membantu peluncuran software Jawa itu di negaranya. "Saya masih berharap peluncuran software Jawa itu ya di Jawa. Saya menunggu respons pihak berwenang dulu," kata Ki Demang.
| Sumber |
0 komentar:
Posting Komentar